ketika aku merindukan pemahaman akan hakikat hidup, sering ku berjalan sendirian keluar rumah menembus kegelapan malam ditemani c friday ku yang setia menemani mengantarkanku kemana saja yang ku ingini,
dalam perjalanan, sengaja ku berhenti di tempat tinggi, memandang kerlip lampu kota, dan melihat temaran bintang di langit malam yang pekat kelam, hanya ada kesunyian dan hembusan angin dingin menusuk tulang dan relung jantung hingga menembus jiwaku...
di kedinginan, kucoba berpikir dan mentafakuri seluruh simpul arti hidup dan kehidupan, berpacu dengan ketidak berdayaan badanku menahan dingin alam yang kian mengganas, merobek2 kulit tubuhku..membuat pikiranku dipaksa bercabang ... tetapi ku coba terus tuk tetap fokus beberapa saat, yang akhirnya, dingin alam mengalahkanku untuk segera hengkang dari tempat itu,
lalu kulanjutkan perjalanan ....ke tempat lebih tinggi lagi, sampai c fridayku tak bisa lagi menemani..tinggallah sepi dan kesepian, sendiri di kesendirian, hanya aku dan alam semesta-Nya, aku mulai berjalan menapaki jalan setapak menuju puncak ketinggian .......
suara burung hantu dan burung kematian sir kuncuing sayup kudengar merambati daun telingaku, tak ingin ku melihat arah datangnya suara, tetap berjalan di setapakku..beberapa saat kemudian lolongan anjing jauh dan sayup terdengar lemah di kejauhan, aku terus berjalan dalam ketakutan dan keraguan jiwa mulai mencekam-cekam nurani, dan lambat-lambat pikiranku mulai ku jalankan ...
inikah secuil rasa ketakutan itu ? jadi benar menghadapi sakaratul maut jauh lebih menakutkan dari ini ?, deg deg detak jantung ku lari kenjang tak beraturan..aku terhenti, dan mencoba untuk tetap berdiri, agar tidak jatuh ke jurang menganga di sampingku ......
sesaat kutarik napas sambil menyebut nama-MU....sholawat dan salam ku curahkan untuk rosulku, beberapa saat lamanya ....
mataku tetap ku buka, memandang sekeliling ..hanya tampak bayangan gundukan besar hitam pekat di depanku, kulihat langit hitam jualah adanya, sedikit bintang yang menerangi, lalu kutundukan kembali kepalaku melihat bumi yang ku pijak, tak tampak jua kakiku .....hanya hitam dan lebih hitam.
mataku berusaha keras mencari jalan setapak itu, melambat sedikit tergurat garis yg ujungnya berkelok menanjak di depan, lalu perlahan mulai kuikuti bayangan garis itu,..dan benar setapak jalan ini yang mengarahkanku ke puncak ketinggian ....
empat jam sudah waktu dimakan putaran langkah jatuh, bangkit, merayap tertatih tatih, berjalan dalam gelap, yang disertai suara-suara binatang dan beberapa suara-suara yang tak ku kenal...aku terus melangkah meski bernafas kurasakan semakin sulit dan rasa mencekam terus menyelimuti bayang jiwaku ....
hingga akhirnya, kutapakkan kakiku dipuncak ketinggian itu..nyata sudah kini gunung tinggi itu sudah di bawah telapak kakiku ...
Subhanalloh..Walhamdulillah..Walailaha illalloh..Wallohu Akbar..Walahaola wala quwwata illa billah.
aku berdiri dan memandang arah barat, timur, utara dan selatan ..masih gelap malam, angin dingin bertiup bak mengguyuri tubuhku dengan es kutub. ..lalu ku buat perapian dan mulai memasak air untuk membuat secangkir kopi susu dan mie instan serta beberapa makanan kaleng kesukaanku yang akan menemaninya ......
seperempat jam waktu berlalu dan bereslah sudah semua urusanku dengan makanan dan minuman yg ku bawa .. lalu aku duduk menghadap kiblat, kutundukan kepalaku..dan mulai menyusun relung kalbu dan fikiranku...kucoba menyatukan seluruh badan, mata, telinga, napas dan pikiran untuk bersatu dalam hati mencari nur Illahi .............
"Malam hampir pagi, kelicikan mulai lagi"
dari mana suara itu ? aku tak melihat apapun ....hanya ada kegelapan, dan bayang2 hitam di sekitarku, aku mulai menggigil .......untuk beberapa saat ..... dan tiba-tiba ...
"Malam hampir pagi kemunafikan bunyi lagi"
deg .deg ...jantung memompa dararahku semakin kencang, aku mulai kesulitan napas dan pikiran serta hatiku mulai terkocar-kacir.....
"Malam hampir pagi dan kematian dilupakan lagi"
aku tak ingat beberapa saat, ......................
rambat ingatanku mulai mengingat diantara ada dan tiada ... lalu pandanganku melihat sekeliling dalam remang-remang kulihat temaran ..dan rasa beku terasa menusuk seluruh sendi tulangku ...
alhamdulillah..sukron bi nikmattillah ............... aku tersadar lagi.
lalu kucoba mengumpulkan semua yang tercerai berai kembali, dan menyatukan dalam ingatan untuk menyusun kembali pemikiran ke dalam hati, tentang pencarian hakikat hidup dan kehidupan di jiwa ini ...........
namun yang kutemukan, syair bijak temanku
.............................................
dalam ku sendiri coba mengerti
perjalanan ini masih saja, disini ....
aku disampingmu, begitu pasti
yang tak kumengerti,
masih saja terasa sepi .......
matahari, yang menuju datang
bawa jingga tertinggal di jiwa
bintang-bintang menyimpan kenangan
kita diam tak bisa bicara
hanya aku hanya kamu
...............................................
sesaat kemudian sang surya muncul di ufuk timur, ..dan aku tertegun memandangnya, sendiri..ya sendiri, kelakpun aku akan menghadap pemilik sang surya-Nya, juga sendiri ....ya sendiri .....
puncak cikurai, april 2008, jam 05.33
Rabu, 05 Agustus 2009
Langganan:
Postingan (Atom)